
MALANG – Kawanan perampok bercadar beraksi di wilayah Kota Malang. Mereka berhasil menyaru rumah milik Supadi, 45, di Jalan Ki Ageng Gribig XII RT 6 RW 5, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Mereka berhasil menggondol uang korban yang sehari-hari berjualan ternak, sekitar Rp100 juta. Aksi para perampok ini terbilang nekad.Mereka melancarkan aksinya menjelang jam makan sahur, yakni sekitar pukul 02.15 WIB dini hari.Saat kejadian,Supadi sendiri mengaku baru saja tertidur, setelah bergadang untuk melayat tetangganya yang meninggal dunia.”Saya masuk rumah sekitar pukul 01.00 WIB.
Sebelumnya,saya sempat memberi makan ternak di samping rumah,”tuturnya,kemarin. Kawanan perampok ini berhasil masuk ke dalam rumah melaluijendelanakodikamarbelakang. Mereka dengan mudah melancarkan aksinya karena kondisi di sekitar rumah korban sedang sepi. Saat tertidur, Supandi sempat merasa tidak enak.Pikirannya kacau,namun tidak jelas apa yang sedang membuatnya gelisah.Selang beberapa saat,tiba-tiba datang kawanan perampok yang diketahuinya berjumlah empat orang. Supadi sempat terbangun.
Belum sempat sadar kalau rumahnya dibobol kawanan perampok, Supadi sudah dikejutkan dengan gertakan dan aksi penyekapan kawanan perampok ini. ”Mereka bergerak sangat cepat. Lalu saya disekap. Mata saya ditutup pakai kain, dan tangan saya diikat ke belakang,” tegasnya. Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah dan diancam menggunakan senjata tajam. Kawanan perampok itu membawa senjata celurit. Mereka sempat membentak- bentak,minta ditunjukkan tempat penyimpanan harta.
Bahkan kawanan perampok ini mengancam akan membunuh korban, apabila berani berteriak dan melaporkan ke polisi. Selain menyekap Supadi yang ada di kamar tengah, kawanan perampok ini juga berhasil menyekap istri serta anak Supadi yang tidur di kamar depan. Anak Supadi sendiri,diketahui baru pulang dari pondok pesantren untuk liburan awal Ramadan. Setelah berhasil menyekap tiga penghuni rumah, para pelaku membongkar seluruh isi rumah. Bahkan seluruh isi lemari di kamar Supadi diobrakabrik.
Mereka berhasil mendapatkan perhiasan emas seberat 48 gram dan menggondol satu unit sepeda motor. Supadi mengaku mampu membongkar sendiri tali serta penutup di wajahnya.Begitu dia akan melakukan pengejaran, kawanan perampok tersebut sudah kabur sambil membawa barang curiannya. ”Saya langsung teriak dan mengejar mereka. Tapi mereka sudah terlanjur kabur,”katanya.Begitu mendengar teriakan Supadi, para tetangganya yang sedang sahur, langsung keluar rumah. Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan perampokan langsung melakukan pengejaran.
Mereka juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah jejak masih nampak terlihat di TKP.Tangga bambu yang digunakan memanjat tembok samping rumah juga masih bersandar di tempatnya. Kapolres Malang Kota AKBP Agus Salim mengaku sudah membentuk tiga tim yang memiliki fungsi berbeda.”Mereka sudah bekerja di bawah koordinasi Kapolsek Kedungkandang. Tunggu 2-3 hari ke depan,”tegasnya. Dia belum bisa memastikan, apakah pelaku merupakan jaringan lama atau baru,serta terkait dengan jaringan luar kota atau tidak.
Pihaknya mengakui, menjelang Lebaran memang angka kejahatan akan mengalami peningkatan. Sebab tingkat kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan. Makanya, sejak jauh hari,pihaknya sudah melakukan peningkatan kewaspadaan dan pengamanan di wilayah Kota Malang. Sehari sebelumnya, aksi perampokan juga terjadi di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten malang.
Korbannya sama, yakni pedagang ternak. Bahkan kawanan perampok yang berjumlah tujuh orang tersebut sempat melakukan tembakan senjata api ke arah warga yang mengejarnya. Mereka juga menggunakan cadar saat melancarkan aksinya. yuswantoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar